MENCIPTAKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DISABILITAS MELALUI KELOMPOK PEMBERDAYAAN DISABILITAS KALURAHAN YANG MERUBAH LIMBAH MENJADI RUPIAH
- Jumat, 11 Mar 2022, 13:48:41 WIB
Sebagian pembaca info cuaca pasti sudah tidak asing dengan istilah "cuaca ekstrem". Dalam berbagai info pemberitaan terkait bencana hidrometeorologi, istilah ini tak jarang disebut.
Misalnya dalam info peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprakirakan adanya potensi cuaca ekstrem dan sejenisnya.
Namun, apa pemahaman pembaca informasi terkait dengan "cuaca ekstrem"?
Penjelasan singkat:
Dari terminologinya, "cuaca ekstrem" adalah kondisi cuaca yang tidak biasa dan menimbulkan dampak kerugian baik jiwa maupun materiil. Parameter yang dimaksud "tidak biasa" (anomali) kondisi cuaca yang melebihi ambang normalnya tersebut adalah cuaca ekstrem.
Dalam arti tinjauannya adalah teoretis ilmiah secara meteorologis, maka dikatakan ekstrem ketika melewati ambang batasnya. Seperti kalau di curah hujan nilainya melebihi 150 mm dalam sehari. Begitu juga dengan terjadinya perubahan kecepatan angin secara tiba-tiba atau juga turun hujan yang bukan berbentuk cairan air, melainkan butiran es.
Tak jarang dampak cuaca ekstrem yang dialami masyarakat. Misalnya hujan deras yang terjadi, semestinya air bisa mengalir ke sungai-sungai dan berujung ke lautan, namun, karena masifnya pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan, akhirnya masyarakat harus mengalami bencana banjir.
Atau, ketika pepohonan sudah banyak ditebang sehingga semakin sedikit akar yang mengikat tanah, alhasil, ketika hujan lebat turun, banyak bukit yang longsor dan material tanah menimpa warga atau permukimannya.
Terkait dengan kerusakan lingkungan ini lebih pada memperburuk dampak dari cuaca ekstrem pada masyarakat. Harusnya dengan ancaman perubahan iklim justru kita lebih gencar menjaga lingkungan kita agar tidak rusak atau lebih rusak lagi.*
Sumber BMKG
#Forum Mitigasi Bencana dan MKG
#FPRB-GK